Chefchaouen, Maroko |
Chefchaouen, Maroko
Kalau Spanyol punya Juzcar, desa biru yang disebut desa smurf, Maroko punya Chefchaouen yang juga diselimuti warna biru.
Dilansir Middle East Eye, Chefchaouen atau Chaouen adalah kota di barat laut Maroko yang letaknya tak jauh dari Laut Tengah. Kota ini dikenal sebagai salah satu daerah wisata populer karena berdekatan dengan Tangier dan Tetouan. Tetapi masih ada dua hal lagi yang menjadikan Chefchaouen populer di mata dunia. Kota ini dikenal karena pemukimannya dicat dengan warna serba biru dan termasuk produsen olahan ganja di Maroko.
Chefchaouen didirikan pada tahun 1471 sebagai benteng perlindungan terhadap Portugis. Pendirinya adalah Moulay Ali Ben Moussa Ben Rached El Alam. Chefchaouen sempat pula dikuasai oleh Spanyol sebelum dikembalikan ke pangkuan Maroko pada tahun 1956.
Mengapa seluruh bangunan di Chefchaouen disaput warna biru? Jika ditanyakan kepada penduduk setempat jawabannya bisa bermacam-macam. Ada yang bilang kalau cat biru disengaja untuk mengusir nyamuk, karena warnanya mirip dengan aliran air yang tidak disukai nyamuk. Ada pula yang berpendapat kalau warna biru dipilih untuk meniru warna Laut Tengah atau mata air Ras el-Maa yang ada di dekat sana.
Menurut Ngadi, salah satu pelukis yang berjasa membirukan Chefchaouen, warna biru sengaja dipilih karena bisa membawa ketenangan. "Biru dipilih karena menenangkan mata, terutama saat musim panas ketika matahari bersinar terik. Tidak ada orang yang terburu-buru di sini. Di sini tidak ada stres."
Tetapi bisa jadi, rendahnya tingkat stres di sana juga dipengaruhi oleh kebiasaan warga mengonsumsi kief dan hashish. Keduanya adalah olahan ganja tradisional Maroko, banyak dijajakan di seluruh penjuru kota.
Selain itu, Chefchaouen juga termasuk tujuan belanja populer, karena menawarkan banyak kerajinan tangan asli yang tidak tersedia di tempat lain di Maroko, misalnya pakaian dari wol, selimut tenun, dan keju kambing yang dibuat dengan resep lokal.
0 comments:
Posting Komentar