Saat pelancong datang ke Lombok, biasanya mereka akan menemukan banyak kedamaian di sini dibandingkan Bali. Warna sunset yang berwarna ditambah lembutnya pasir, air yang jernih atau keindahan Gunung Rinjani membuat banyak traveler jatuh cinta.
Meski begitu, ternyata Lombok tidak hanya terkenal dengan wisata bahari atau pegunungannya saja. Di sini juga banyak air terjun yang bisa membuat hidup lebih bermakna lagi saat berkunjung ke sini.
Penasaran apa saja? Berikut ulasannya sebagaimana dikutip dari Indonesia Travel, Jumat (11/11/2016).
Air terjun Sendang Gile and Tiu Kelep
Air Terjun Terindah di Lombok |
Air terjun ini berada di Lombok Utara dan ada dua air terjun yang terkenal di sini. Sendang dan Tiu Kelep yang berlokasi di kaki gunung Rinjani. Perjalanan bisa memakan waktu 2.5 jam dari Mataram.
Berdasarkan penjelasan orang lokal, nama Tiu kelep berasal dari bahasa Sasak. Di mana “ Tiu” berarti kilang renang, dan “ Kelep” berarti terbang. Sementara Sendang Gile diambil dari nama tokoh legenda yang menceritakan seorang pangeran yang dikejar oleh harimau. Ia berlari ke kayu, dan sembunyi di balik air terjun, sehingga namanya menjadi Sendang Gile.
Air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu
Air Terjun Terindah di Lombok |
Ini juga tempat yang wajib dikunjungi saat ke Lombok, berlokasi di Lombok Pusat, dan hanya membutuhkan waktu satu jam dari pantai Sengigi.
Air terjun di sini turun dari di baliknya tebing, yang merupakan pemandangan indah dan menyegarkan bagi wisawatan . Dengan jalur trekking yang mudah, tidak akan membuat wisatawan kecapean deh.
Air terjun Mayang Putek
Air Terjun Terindah di Lombok |
Dapat dikatakan, air terjun yang satu ini dikenal sebagai air terjun yang unik. Kenapa? Dikarenakan airnya mengandung sulfur dan penduduk lokal percaya jika ini bisa dijadikan sebagai alat penyembuh.
Tinggi air terjun ini sekitar 60 meter dan berlokasi di desa Bilok Petung berdekatan dengan Lombok Timur. Air terjun ini dinamai Mayang Putek karena menurut legenda dulunya ada rusa putih yang sudak minum , dan mandi di sini, bahasa lokalnya menjadi Mayang Putek.
0 comments:
Posting Komentar