Jumat, 27 Januari 2017

Bebas Visa Tak Selalu Berbuah Manis, Ini Kasus di Bali

Bebas Visa Tak Selalu Berbuah Manis, Ini Kasus di Bali
Bebas Visa Tak Selalu Berbuah Manis, Ini Kasus di Bali
Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, pemerintah menerapkan fasilitas bebas visa kunjungan untuk 169 negara.

Jika melihat pertumbuhan kunjungan pada 2014, 2015 dan 2016 pada kuartal yang sama di semester pertama, kunjungan wisatawan tampak meningkat setiap tahunnya.

Namun, tak hanya kunjungan wisman yang meningkat, tindakan kriminal, kegiatan dan kejadian yang merugikan negara juga meningkat.

Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Yosep H A Renung Widodo, sejak pemberlakuan bebas visa, kunjungan wisman meningkat dengan dibarengi insiden tak terduga.

Bahkan banyaknya wisman yang belum mapan perekonomiannya mencoba keliling dunia terutama Indonesia yang memberlakukan free visa.

"Jadi free visa ini juga dikeluhkan oleh sejumlah perwakilan duta besar. Ya terbanyak perwakilan dubes dari Eropa yang mengeluhkan. Padahal secara kualitas kunjungan wisman Eropa adalah paling lama dan tentunya paling banyak mengeluarkan uang," jelasnya kepada Tribun Bali, Selasa (31/5/2016).

Seperti yang dijelaskan Renung, keluhan bebas visa tersebut karena banyak wisman yang belum mengetahui dan mengatur jadwal maupun perekonomian.

Bahkan jika melihat historis kejadian di Bali, setidaknya sejumlah wisman melakukan kegiatan seperti pencurian.

"Ada sejumlah wisman yang dideportasi dan ada dua-tiga wisman di wilayah administrasi Imigrasi Ngurah Rai yang akan dideportasi. Bahkan ada yang mau dideportasi tapi tak memegang paspor. Jadi harus menunggu paspornya ada, baru bisa dideportasi," lanjut Renung.

0 comments:

Posting Komentar