Supermoon di Nuremberg, Jerman |
Beberapa fenomena alam terjadi selama 2016 ini, dari gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan hadirnya supermoon di seluruh langit dunia di malam hari. Fenomena yang dapat diprediksi ini kemudian membuat banyak orang penasaran.
Sejumlah daerah di Indonesia, dari Sumatera Selatan melalui Bangka Belitung, Balikpapan, Palu, hingga Halmahera menjadi lintasan GMT.
Fenomena gerhana matahari total (GMT) yang jatuh pada 9 Maret ini dimanfaatkan pemerintah untuk menggairahkan industri pariwisata dengan mengadakan sejumlah festival. Fenomena yang sama akan kembali terulang pada 2023.
Menyusul pada September 2016, fenomena langka gerhana matahari cincin dapat disaksikan di Indonesia pada tanggal 1. Pemberitaan Okezoneinfo menjadi saksi rasa penasaran masyarakat untuk menyaksikan fenomena alam tersebut dari beberapa daerah, seperti di Jawa Timur dan Yogyakarta.
Pantai Pancer Dorr di Pacitan menjadi tempat masyarakat yang ingin melihat sejarah munculnya gerhana ini di sore hari. Meski awan menutupi langit setempat, wisatawan yang berbondong-bondong datang ke Candi Ijo di sekitar Prambanan bisa tetap antusias berfoto dan berselfie di bawah langit yang dinaungi gerhana.
Menjelang penghujung 2016, fenomena purnama besar atau supermoon menarik perhatian seluruh dunia. Beberapa wilayah di belahan dunia tertentu dapat menyaksikan perubahan ukuran dan tingkat keterangan bulan yang begitu besar.
Bulan purnama tersebut menerangi langit malam secara maksimal sejak tanggal 13 dan 14 November, dan akan kembali muncul pada 25 November 2034. Sebagian Amerika, wilayah Mediterania, Australia adalah daerah yang dapat melihat purnama paling terang dan besar.
0 comments:
Posting Komentar